MENU...

Hipnotis Hujan Atas Kerinduan


Ada perasaan unik ketika hujan turun, yaitu rasa kerinduan. hah! – Entah berantah untuk siapa rasa rindu ini muncul. Ketika Hujan turun, rasa rindu itu sepertinya sedang menguap dari tubuh yang membuat perasaan hati ini jadi tak karuan. Hujan selalu berhasil membuat seseorang terhipnotis oleh rasa kerinduan. Saat itulah relung hati terdalam begitu mudahnya tergapai.

Bayangkan ketika kamu sedang pulang dari suatu tempat dengan berjalan kaki. Kamu sedang berjalan di sudut-sudut kota, melalui gang sempit pada malam hari. Tiba-tiba hujan turun dan kamu tidak membawa jas hujan. Mau tidak mau kamu pasti akan lari. Menghindari kontak dengan air hujan. Kita begitu lemah di alam, kita selalu menghindar dan berlindung dari kekejaman alam.

Kamu terus berlari, sesekali melewati pinggir jalan di bawah pohon. Seketika itu juga suara hujan terasa hening sesaat. Perasaan mulai tenang dari yang tadinya tergesa-gesa dikejar suara riuhnya hujan. Biasanya kamu akan mengusap-usap tubuhmu. Sesekali melihat keadaan sekitar. Hawa dingin mulai terasa. Sorotan lampu di kejauhan membuat rintik air hujan terlihat sedang turun. Uapan kalbu semakin menguat. Hingga akhirnya suara hujan berhasil membuatmu terhipnotis.

Hujan sedikit reda. Saat melanjutkan perjalanan. Tubuhmu telah pasrah terkena air hujan. Kamu terus berjalan sambil sedikit menundukan kepala, sesekali melihat arah pandangan ke depan. Apa yang kamu pikirkan? masa lalu? baper? ya, kerinduan.

Hujan seakan-akan menghubungkan perasaanmu ke versi dirimu di masa lalu secara paralel, yang waktu itu kamu membayangkan seperti apa dirimu saat ini. Perasaan itu semakin berkecamuk. Mungkin kita ingat tentang masa kecil, masa-masa terindah di sekolah, atau mungkin kesalah-kesalahan yang telah kita perbuat. Di momen ini kita biasanya merasakan seberapa baik atau buruk kita telah menjalani hidup untuk sekitar kita dan orang lain. Baik bukan berarti dalam hal tinggi hati. Namun, seberapa kuatnya menerima dan menjadi versi diri sendiri tanpa membanding-bandingkan dengan standar hidup orang lain, dan tentu saja seberapa bergunanya kita untuk orang lain.

Ketika sampai di rumah. Bajumu basah kuyup dan berganti mengenakan pakaian hangat. Menyeduh secangkir kopi. Memang lebih syahdu di saat-saat seperti ini. Ditemani suara hujan di luar. Kamu terdiam, namun hatimu sejatinya sedang berbicara. Pikiranmu terus melamun gara-gara kehujanan tadi di jalan, tapi seruputan kopi menunda dirimu untuk memejamkan mata. Padahal sudah kelelahan dan terkapar di tempat tidur. Suara hujan terus merasuki pikiran. Sambil terus memikirkan sesuatu tentang kenangan-kenangan indah di masa lalu. Terkadang kita juga menghayal sesuatu gara-gara hujan. Misalnya bermimpi suatu saat ingin traveling ke luar negeri dan mengunjungi tempat-tempat indah di sana.

Ini bukan tentang penyesalan atas masa lalu, tapi untuk belajar bagaimana caranya mencintai diri sendiri tanpa menyalahkan diri atas kesalahan atau keburukan di masa lalu. Sebuah reminder bahwa kita selalu punya harapan untuk menjadi versi yang lebih baik. Untuk esok? itu adalah harapanmu. Manusia memang tak pernah selalu suci atas perbuatannya. Tapi kita selalu punya kendali untuk meminta maaf dan berusaha untuk menjadi lebih baik dari kemarin. Jangan sampai kita menyia-nyiakan waktu yang sedang kita jalani ini atau kita akan menyesal di kemudian hari. 

Kemudian, hawa subuh membangunkanmu. Kamu teringat tentang tadi malam. Antara kenyataan atau khayalan tak begitu kamu pahami.
test
33 komentar
  1. Apa mungkin ketika menulis ini Kamu teringat seseorang, atau bahkan merindukan orang itu? yang dulunya dekat sekarang jauh?
    Mengingatkanmu pada sesuatu?
    Hujan memang saat - saat terbaik menurut ku untuk mengingat, atau berharap....

    BalasHapus
    Balasan
    1. lebih ke rewind hidup sendiri sih mba hehe

      Hapus
  2. Ntah kenapa suasana hujan bisa membangkitkan kenangan di masa lalu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. begitulah, kenangan masa lalu yang membuat jiwa terasa hidup

      Hapus
  3. Saat berjalan kaki atau bersepeda terus kehujanan, kadang kita teringat mimpi.. mimpi pengen punya mobil yang berkabin luas dan nyaman. Bisa tetap pergi dengan nyaman tak kebasahan, suara hujan dan hiruk pikuk di luar mobil tak mengganggu..
    Berpikirlah untuk masa depan, jangan terlena dengan kenangan masa lalu. Tapi tetap ingat, bahwa masa depan hakiki itu adalah setelah kematian.. maka berdzikir dan berdoalah saat hujan.. cheers..

    BalasHapus
    Balasan
    1. bersyukur karena hujan membawa berkah dan manfaat

      Hapus
  4. merangkai untaian puisi berisikan doa.sambil menikmati aroma tanah terpercik air hujan.
    terus optimis menyusun asa, menggapai mimpi

    BalasHapus
  5. Saya pernah sekali hujan-hujanan saat perjalanan pulang menuju rumah. Pukul 10 malam, hujan deras, mengendarai sepeda motor, dan saya tidak membawa jas hujan. Langsung tancap gas aja. Hujan juga tidak selamanya membuat sakit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. taku kepleset :( naik motor ngegas waktu hujan.

      Hapus
  6. setuju banget sama kalimat kita selalu punya harapan untuk menjadi versi yang lebih baik. pada kenyataannya, setiap orang memiliki jalannya masing-masing. apapun itu, janganlah kita selalu menyalahkan diri kita atas kegagalan yang kita alami. Tulisan yang bagus! Bisa mengumpamakan kehidupan dengan hujan :)

    BalasHapus
  7. Tulisannya bagus kak. Udah cocok jadi sastrawan. Dan setuju banget, hujan selalu bisa membawa nuansa kenangan. Sama seperti musim gugur atau musim dingin. 🫣

    BalasHapus
    Balasan
    1. kenangan rasanya inginku peluk erat erat :)

      Hapus
  8. Entah kenapa, kalau saya mencium bau tanah setelah hujan itu rasanya refreshing banget. Dan biasanya kalau udah kayak gitu sudah galau, mikirin ini itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. suasananya beuh, syahdu banget. Jadi rindu sesuatu

      Hapus
  9. hujan, khususnya aroma petrochor memang bisa membawa kenangan. soalnya petrichor bisa merangsang aktivitas amigdala dan hippocalamus. keduanya berperan penting dalam memicu perasaan emosional. termasuk kenangan hehehe

    BalasHapus
  10. Saya juga suka dengan bunyi suara hujan. Bikin tidur jadi pules, sih terutama. Hehe. Semoga setiap hujan membawa keberkahan dan manfaat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, auto nyenyak sambil denger bisikan suara gemericik hujan ditemani gemuruh petir syahdu. Kadang keringatan kalau tiba-tida ada petir gede 😂

      Hapus
  11. Hujan menghadirkn suara gemerisik air dan mnutupi suara lain. Jadi otak enggan memiirkan hal lain. Dan saat itulah pikiran lemah dan sering berkelana ke tempt sedih.. bisa jdi kerinduan atau kepedihan.

    BalasHapus
  12. Hujan bagi kakak itu mengingatkan akan rindu. Hujan bagi saya adalah jemuran yang tak kunjung kering dan kambuhnya depresi. Hahaha.
    Nice story, Kak.

    BalasHapus
  13. saya suka bau petrikor, karena menurut saya menenangkan. Huja adalah saatnya untuk bersyukur dan emrenung menjadi satu
    Bersyukur ata apa yang telah terjadi, merenung apa yang akan saya lakukan berikutnya, suasana hujan romantis dan menenangkan saatu yang pas untuk mengambil jeda, menepi dari hiruk pikuknya dunia

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener, saat hujan memang seringkali merenung

      Hapus
  14. selalu ada cara untuk menikmati hujan, saya jga plaing seneng klo dalam perjalanan naik motor kebetulan pas hujan, asyk aja gtu rame di jalan, wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener sih, tapi kalau dah selesai perjalanan, rasanya risih banget hihi

      Hapus
  15. Kalau berbicara kenangan, entah kenapa sebagian besar dari kita jadi mudah merangkai kata menjadi kalimat yang cantik ya mas :D

    Tapi memang tulisan tentang kenangan itu inspiratif sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. kenangan yang membuat hati begitu terasa hidup :)

      Hapus
  16. Entah mengapa dan sejak kapan hujan erat dengan kerinduan. Tapi memang rasa rindu juga hadir ketika hujan datang.

    BalasHapus
  17. Kaya lagu ya kak, selalu bahagia saat hujan turun..

    BalasHapus

Komentarnya dong